Akhir-akhir ini suka aja belajar sejarah Indonesia. Tadi pagi gregetan banget sama khatibnya. Intinya sih pengen membangun semangat persatuan. Dan mendeskripsikan makna "Allahu Akbar". Tapi.....
Khatibnya masa' bilang. 1. Kalau Bung Tomo saat 10 Oktober menyerukan Takbir untuk menyemangati arek² Surabaya yang sedang melawan tentara sekutu. 2. Hanya dengan bambu runcing, bisa melawan tank², hanya dengan bambu runcing bisa melawan senapan².
3. Bung Karno di jalan Pegangsaan timur, Surabaya. Mengumumkan proklamasi juga didasari semangat dan Takbir. Aku kesel, greget, pengen angkat tangan dan bilang interupsi, tapi ya aneh soalnya itu di masjid. Pak gak gitu pak T_T aku kesel tapi mau nangis juga jadinya.
1. Pak yang benar 10 November pak T_T anak SD pun juga tahu.
2. Pak, kita punya tombak, panah, keris pedang, golok, clurit dll. Kalau pakai bambu doang ya gak cukup, dan kalau aku gak salah dengar, "bambu runcing" itu cuma kiasan bahwa siapapun bisa melawan penjajah.
3. Pak, ini parah banget sih, mo nangis aku T_T Bung Karno memproklamasikan kemerdekaan bukan di Surabaya pak, tapi di Jakarta.

Ditulis oleh Margareta (Mar) pada 5 Juni 2019 via Twitter



Sejarah sih

Read More

Keren khutbah Jum'at hari ini. Ada pembahasan tentang Al-Qur'an. Khatibnya bilang gini "selama ini kalau kita cuma baca saja, kita tidak akan mengerti. Harus difahami satu persatu, maksudnya apa, intinya bagaimana" (pemikiran khatbinya progresif)

Trus bahas mengapa liur anjing najis, penyebabnya apa, penyembuhnya apa.
Ngomongin liur komodo beracun, lalu orang sini dulunya hanya bisa menghindar. Tapi orang dari luar malah datang buat meneliti, apa penyebabnya, mencari obat penawarnya.Yang paling nyelekit yg ini "selama ini kita bangga punya Al-Qur'an"


"Ada statement tentang pemisahan air laut dan tawar, lalu kita jawab "oh itu ada di Al-Qur'an", tapi apa yang kita lakukan?" Mencemari dan sebagainya?"

"Kita boleh bangga punya sebuah dasar, tapi kita tidak boleh hanya berdiam diri. Kita masih jauh tertinggal. Lihatlah Amerika, mereka terus mengembangkan ilmu pengetahuan, kita yang punya dasar juga harus mengembangkannya"
Kita butuh lebih banyak orang seperti bapak Khatib ini. Progresif banget pemikirannya. Jadi ingat materi stand upnya bang , "butuh tokoh Islam yang progresif" (seingatku gini)

Ditulis oleh Margareta (Mar) pada 18 Maret 2019 via Twitter

Khatib

Read More

Copyright © Suka pergi sendirian | Designed With By Blogger Templates
Scroll To Top